makanenak – Setelah hampir setahun vakum, ikon kuliner malam Kota Semarang yaitu Waroeng Semawis, kembali dibuka pada Sabtu malam, 4 Oktober 2025. Kembalinya pasar malam legendaris ini tak hanya menjadi kabar gembira bagi pecinta kuliner, tapi juga menjadi momen penting bagi pelaku usaha dan UMKM di kawasan Pecinan.
1. Antusiasme Publik yang Luar Biasa
Sejak Waroeng Semawis dibuka kembali, ribuan warga memadati Gang Warung di kawasan Pecinan. Banyak pengunjung datang dari sore bahkan sebelum pukul operasional dimulai. Jalanan dan area sekitar pasar malam ramai dengan orang yang ingin melepas rindu terhadap suasana kuliner malam khas Semarang.
2. Banyak Tenant Kuliner Bergabung
Dalam pembukaan kali ini terdapat sekitar 60 gerai kuliner yang ikut meramaikan. Mereka menawarkan berbagai macam sajian: jajanan lokal Semarang, kuliner Nusantara, hingga hidangan khas Tionghoa yang menjadi ciri khas Pecinan. Keberadaan banyak tenant ini membuat pilihan kuliner sangat beragam untuk pengunjung.
3. Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, hadir dalam acara pembukaan dan menyambut baik reaktivasi pasar malam tersebut. Pemerintah kota bekerja sama dengan Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (KOPI Semawis) untuk memastikan kegiatan ini tidak hanya meriah tetapi juga aman, bersih, dan ramah pengunjung serta pelaku usaha.
4. Waktu Operasional dan Rencana Ke Depan
Untuk fase awal pembukaan, Pasar Semawis akan dioperasikan setiap Sabtu dan Minggu malam mulai pukul 18.00 sampai pukul 22.00 WIB. Namun, dijelaskan bahwa mulai minggu berikutnya mungkin akan ditambah hari operasional menjadi Jumat hingga Minggu. Waktu operasional ini ditetapkan agar pengunjung yang bekerja di hari kerja juga bisa menikmati kuliner malam.
5. Fokus pada Kebersihan dan Keamanan Pangan
Seiring dibukanya kembali, pemerintah dan penyelenggara menekankan pentingnya aspek kebersihan dan keamanan makanan. Para pedagang diwajibkan menjaga standar keamanan pangan dan area pasar harus terjaga agar nyaman bagi pengunjung. Pemerintah kota juga berkomitmen menata kawasan agar lebih rapi dan ramah saat malam hari.
Penutup
Kembalinya Waroeng Semawis bukan hanya soal kuliner, melainkan simbol kebangkitan ekonomi lokal dan keramahan kota lewat jalur kuliner malam. Pasar malam ini menjadi ruang bagi komunitas untuk berkumpul, budaya bercampur, dan pengusaha kecil mendapatkan kesempatan. Kalau semua pihak menjaga kualitas dan kenyamanan, Waroeng Semawis bisa kembali menjadi destinasi malam favorit warga Semarang — bukan hanya karena makanannya, tapi juga suasana hangat dan kenangan yang kembali hidup.

